AMD vs Intel

detikcom – Jakarta, Seperti dilansir Cnet News.com, yang dikutip detikcom, Selasa (12/4/2005), Intel mempercepat proses peluncuran prosesor berotak ganda (dual-core) yang sebelumnya dijadwalkan baru akan dirilis awal tahun 2006. Pemicu dari proses ‘prematur’ peluncuran dikarenakan saingan terberat mereka, Advanced Micro Devices (AMD), berencana mengeluarkan produk yang sama bulan ini.

AMD akan mengumumkan Opteron dual-core pada tanggal 21 April di New York, dan berencana menjual chip tersebut untuk versi server pada bulan Mei dan untuk pengguna perorangan pada bulan Juni.

AMD juga akan menjual chip dual-core tersebut, sebagai pengganti single-core, dengan harga yang sama. Harga yang ditawarkan untuk Opteron 265 US$ 851 (Rp 8 jutaan) dan US$ 1.299 (Rp 12,3 juta) untuk Opteron 275. Untuk chip yang berkekuatan lebih kuat di seri 800, AMD mematok harga US$ 1.514 (Rp 14,3 juta) untuk Opteron 865 dan US$ 2.649 (Rp 25,1 juta) untuk Opteron 875.

Tak lama setelah berita tersebut beredar, pihak Intel lalu sigap merespon. Intel tak mau kalah, dan langsung mengeluarkan langkah balasan dengan meluncurkan Extreme Edition dual-core Pentium 4 yang akhirnya dikeluarkan bulan ini. Processor yang diberi kode Smithfield, berkecepatan 3.2GHz, bus processing 800MHz dan cache 1 MB. Meskipun lebih lambat dari prosesor Pentium 4 sebelumnya, tapi performa keseluruhan semakin baik, kata Intel.

Gengsi tampaknya mendasari persaingan kedua perusahaan besar chipset tersebut, bukan uang ataupun pangsa pasar.

Volume produk relatif masih rendah karena keduanya terbilang pemain baru dalam teknologi dual-core. Permintaan tertinggi diperkirakan akan tercapai di segmen pasar untuk produk server dan workstation.

Di segmen perseorangan, konsumen tampaknya belum akan melakukan pembelian karena masih ingin melihat perkembangannya, sebelum kemudian membelinya. Dari sini bisa diprediksi kalau angka penjualan masih belum terlalu signifikan di segmen ini.

Di sisi lain, software game dan aplikasi-aplikasi masih berbasis teknologi lama, yaitu single core, dan belum ada aplikasi yang sesuai untuk teknologi dual-core. Padahal keuntungan utama memiliki chip dual-core adalah menjalankan banyak piranti lunak yang memakan resource besar, pada saat bersamaan.
(nks)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.